Chanoyu, tradisi minum teh di Jepang


#100haribelajarteh H-19

Dalam bahasa Jepang upacara minum teh ini biasa dikenal dengan sadō atau chadō atau chanoyu. Upacara minum teh di Jepang bukan sekedar minum teh bersama-sama tapi memiliki makna mendalam tentang makna kesadaran, keharmonisan dan meningkatkan kesejahteraan. 

Sudah ada sejak zaman Edo, budaya turun temurun ini juga memiliki manfaat kesehatan bagi peminumnya. Hal ini dikarenakan teh yang digunakan adalah matcha yang dikenal memiliki banyak manfaat.

Upacara minum teh terdiri dari dua macam yaitu

  • Chakai, upacara minum teh informal yang berlangsung 45 menit.
  • Chaji, upacara minum teh formal melibatkan master teh senior lengkap dengan makanan kaiseki tradisional yang berlangsung selama 4 jam.

Lalu, bagaimana sih upacara minum teh atau tea ceremony di Jepang?

(sumber: pexels/Ivan Samkov)

1. Alat yang digunakan

Sebelum mengenal konsep upacaranya, kenalan dengan alat-alat yang diguankan yuk. Ini adalah alat yang digunakan untuk upacara

  • Okama (alat pemanas air)
  • Mizu sashi (wadah air bersih buat ocha)
  • Koboshi (tempat wadah untuk mencuci bekas teh)
  • Onatsume (gelas tempat ocha)
  • Ocha syaku (ocha untuk sado)
  • Cha sen (alat buat mengaduk teh)
  • Hisyaku (centong air)
  • Senshu (kipas)
  • Kaishi (tempat okashi/makanan untuk minum teh)
  • Kashi kiri (alat pemotong kue)
  • Ojiku (kaligrafi)
  • Ikebana (rangkaian bunga)
(sumber: pexels/Ryutaro Tsukata)

2. Makanan dan minuman

Walaupun judulnya upacara minum teh tapi tak hanya minum teh saja. Ada hidangan yang disajikan untuk melengkapi acara tersebut. Namun sebelum itu, dalam upacara minum teh terdapat dua macam matcha yaitu koicha yang berarti teh kental dan usucha yang berarti teh encer.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa upacara minum teh dibagi menjadi dua yaitu informal dan formal. Untuk chakai atau upacara informal bisanya menggunakan usucha atau teh encer dilengkapi dengan makanan tradisional dan minuman ringan.

Sementara untuk upacara minum teh formal atau chaji menyajikan koicha dan usucha serta kaiseki. Dimana kaiseki sendiri adalah makanan tradisional Jepang yang terdiri dari beberapa hidangan yang disiapkan dengan urutan tertentu. Hidangan kaiseki terdiri dari 

  • Pembuka berupa minuman pembuka dan makanan pembuka yang terdiri dari makanan berukuran kecil disajikan dalam hassun atau piring panjang 8 sun atau 24 cm.
  • Menu utama biasanya disajikan tergantung musim dan gaya koki dalam memasak. Biasanya terdiri dari sup, sashimi, hidangan rebus, hidangan panggang, hidangan goreng, hidangan kukus dan hidangan yang diberi cuka.
  • Shokuji adalah paket yang terdiri dari nasi, sup miso dan acar.
  • Hidangan penutup biasanya berupa buah segar lokal atau musiman, sorbet dan lain-lain.

Kini, kaiseki ryori berkembang menjadi gaya makanan mewah yang disajikan di restoran khusus. Disediakan pula di ryokan atau penginapan bergaya Jepang.

(sumber: pexels/cottonbro studio)

3. Cara minum

Tiga prinsip dasar dalam upacara minum teh adalah harmoni, rasa hormat, kemurnian dan ketenangan. Namun dalam prakteknya ada banyak aliran upacara minum teh dengan cara yang berbeda-beda. Walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu kentara. 

Secara garis beras, prosedur yang dilakukan adalah 

  • Tamu masuk ke dalam ruang untuk minum teh
  • Disambut tuan rumah dengan membungkuk
  • Tamu membersihkan diri di sebuah baskom batu untuk mencuci tangan dan berkumur. Saat masuk, tamu diharapkan mengomentari hiasan yang ada di ruangan. Dilanjutkan dengan duduk dengan kaki ke belakang.
  • Master teh mulai upacara dengan membersihkan peralatan dengan teliti dan urutan yang tepat. Teh disiapkan menggunakan ceret di atas arang. Seduhan teh yang sudah jadi diberikan kepada tamu pertama.
  • Tamu menerima dengan mengangkat mangkuk sebagai bentuk penghormatan. Memutar mangkuk dan meminumanya seteguk. Kemudian memuji dan berterima kasih kepada master atas teh yang disajikan kemudian menghabiskannya.
  • Ketika upacara berakhir, tamu mengangkat mangkuk lagi sebagai bentuk penghargaan. Kalau sudah selesai balikkan mangkuk di depan tuan rumah.
  • Tuan rumah bertanya apakah ingin minum lagi, jika tidak, upacara minum teh berakhir ketika tuan rumah selesai mencuci peralatan minum teh dan mengembalikan ke tempat semula.

(sumber: pexels/Ivan Samkov)

Sayangnya tradisi yang sudah mendarah daging di Jepang ini sudah mulai ditinggalkan. Walaupun begitu masih ada juga yang melestarikan bahkan membuat khusus untuk para wisatawan.

Sumber:

  • https://www.yuktravel.com/trip-ideas-di-japan/tradisi-upacara-minum-teh-di-jepang?id=1006982
  • https://mizubatea.com/blogs/news-1/what-is-a-tea-ceremony-and-how-to-attend-one?srsltid=AfmBOorIj8wNDMit2mcNnrQQck7RQchB05OUtxqvTn7mcGTf2-VhQONk
  • https://www.japan-guide.com/e/e2096.html
  • https://www.japan-guide.com/e/e2348.html
  • https://www.japan.travel/id/guide/tea-ceremony/


Komentar

Postingan Populer