Kantong Teh: Definisi, Sejarah dan Bentuk

 #100haribelajarteh H-32

Berbicara tentang teh, tak lepas dengan kepopuleran kantong teh atau kerap disebut teh celup yang dijual komersial oleh perusahan-perusahaan besar. 

Namun bagi penikmat teh, penggunaan kantong teh masih menjadi pertimbangan. Pasalnya, kantong teh konon berpengaruh dengan rasa dan khasiat dari teh itu sendiri.

Lalu, bagaimana sih kantong teh ini ditemukan?

(sumber: unsplash/Kelly Sikkema)

Definisi kantong teh

Kantong teh adalah kantong yang diisi dengan daun Camellis Sinensis (tumbuhan teh) atau bahan untuk membuat tisane (disebut juga teh herbal). Kantong tersebut memiliki pori-pori kecil sehingga isinya bisa ter-infuse.

Banyak kantong teh yang diikat dengan tali, tujuannya untuk mempermudah mengangkat kantong teh setelah digunakan. Dengan penggunaan kantong teh, proses penyeduhan menjadi lebih mudah dan daun teh tidak berantakan.

Selain itu, kantong teh juga mempermudah proses pencucian karena tak akan ada lagi daun-daun teh yang terbuang di wastafel cuci piring.


(sumber: pexels/Skitterphoto)

Sejarah

Sejarah kantong teh masih menjadi misteri kapan pertama kali ditemukan. Di China, teh terkadang dibungkus dalam kain atau kertas sebagai tempat penyimpanan saja agar daun teh tetap kering dan segar. Bukan digunakan untuk penyeduhan.

Di tahun 1904, Thomas Sullivan dipercaya memiliki kaitan dengan penemuan kantong teh. Pasalnya, pedagang teh tersebut berusaha untuk menekan pengeluaran dengan mengganti kemasan teh berupa kaleng logam dengan kantong sutra.

Ia menampung daun teh dalam wadah berbentuk kantong kecil untuk sampel. Disinilah kesalahpahaman terjadi, pelanggan mengira bahwa kantong tersebut merupakan inovasi untuk minum teh. 

Pelanggan langsung merebus kantong teh tersebut dan dari kesalahpahaman itu, kantong teh kemudian populer. Pelanggann Thomas Sullivan mulai memesan dalam skala besar.

(sumber: unsplash/Gareth Hubbard)

Bentuk dan bahan yang digunakan


Kantong teh pertama kali dibuat dengan menggunakan bahan berupa kain sutra. Namun kain sutra memiliki serat terlalu halus sehingga teh tidak bisa terseduh dengan baik. Oleh karena itu, kantong teh dibuat dari kain kasa.

Tak berhenti disitu, bahan pembuatan kantong teh semakin berkembang. Di tahun 1940, mulai populer penggunan kertas saring untuk membuat kantong teh. 

Kini, ada juga yang menggunakan Soilon, bioplastik yang terbuat dari asam laktat dari pati jagung. Bahan ini dikenal bisa terurai secara hayati sehingga baik untuk lingkungan.

Sedangkan bentuk juga berkembang. Awalnya, kantong teh berbentuk seperti karung atau kantong yang ditali pada bagian atas kemudian berkembang bentuk persegi atau persegi panjang dan bentuk yang dipopulerkan oleh Lipton adalah flo-thru.

Setelah itu berkembang lagi ada yang berbentuk kantong teh bundar, piramid bahkan tabung. Ada yang dikenal dengan Tstix, berbentuk seperti batang sehingga bisa dipergunakan sebagai pengaduk juga.

Kantong teh atau teh celup adalah inovasi yang masih dipakai hingga sekarang. Inovasi kantong teh mempermudah menikmati teh, tinggal masukkan kantong teh dan tuang air panas maka teh bisa langsung dinikmati.

Sumber:

  • https://jochamp.com/what-is-a-tea-bag/#Traditional_Tea_Bags_Rectangular_or_Square_Shape
  • https://nepalteacollective.com/blogs/sips-and-stories/from-accidental-invention-to-global-convenience-a-brief-history-of-tea-bags?srsltid=AfmBOookfHUohIPnUlVMpR-lETGKmvyQzTwhbduDXxGxfMTs5BiEfLtP
  • https://teacultureoftheworld.com/blogs/all/it-s-time-for-interesting-tea-bag-facts?srsltid=AfmBOoq0n-tV_5NOQW_WihpSociuapwX5o8VHxD2PX6tihMsfXeLu4tC
  • https://www.thespruceeats.com/what-is-a-tea-bag-765118


Komentar

Postingan Populer