Pengalaman Workshop From Leaf to Cup: Black Tea

 #100haribelajarteh H-37

Black tea atau teh hitam mengalami proses pelayuan, penggilingan dan pembentukan daun, oksidasi dan pengeringan. Di pabrik pembuatan teh, ada dua cara yaitu orthodox dan CTC yang membuat bentuk teh hitam jadi berbeda-beda. 

CTC bentuknya granul atau buliran-buliran kecil yang menggunakan alat bernama Rotorvane. Tujuannya pembuatan proses penyeduhannya lebih cepat. CTC merupakan teh terbaik untuk membuat teh yang body dan warnanya pekat sehingga cocok untuk milk tea. Untuk CTC dan BOP bisa diseduh suhu 100 derajat dalam waktu 2 menit saja maksimal.

Di workshop ini ada 4 jenis teh hitam yang dikirim. Tapi, hanya dua yang diseduh yaitu Red Sinensis dan OP Kbawetan.

Red Sinensis

Red sinensis adalah jenis teh yang berasal dari klon sinensis. Berbeda dengan teh putih, teh hijau atau teh oolong, teh hitam memiliki warna lebih gelap. Diseduh menggunakan 100 derajat celcius dalam waktu 4 menit.

Setelah diseduh aroma floralnya keluar. Warna seduh yang dihasilkan merah orange. Rasanya fruity dan ada cinnamon, floral seperti bunga yang dilayukan.

Aku pribadi merasakan rasa floral yang unik. Beda dengan rasa teh hitam yang ada di pasaran.

OP Kabawetan

Seperti namanya, OP Kabawetan ini berasal dari Kabawetan, Bengkulu. Berbeda dengan teh hitam sebelumnya OP Kabawetan inu termasuk klon Assamica.

OP sendiri merupakan Orange Pekoe yang merupakan bentuk terbaik dalam urutan klasifikasi bentuk teh. Bagian yang dipetik dalam klasifikasi OP adalah teh berdaun tapi tanpa kuncup. Ciri khas OP adalah daunnya panjang, tipis dan biasanya tergulung.

Warna sebelum diseduh, gelap, merah kecokelatan. Teh hitam ini diseduh dengan suhu 100 derajat celcius dalam waktu 4 menit.

Body yang didapatkan thic denga aneka aromanya seperti spices, smoky. Sedangkan rasanya didapatkan earthy, woody, sweet tamarine, tobacco. Dengan rasa sekuat ini, teh OP Kabawetan paling cocok dimakan dengan kue.

Workshop ini membuka mata tentang aneka rasa yang bisa didapatkan dari seduhan teh. Semakin banyak oksidasi semakin tebal rasanya