Minum Teh Untuk Sahur dan Buka, Boleh Gak Ya?

#100haribelajarteh H-42

Teh tak hanya sebagai minuman bagi masyarakat Indonesia tapi juga sudah mengakar sebagai budaya. Untuk itu, tak sedikit orang yang mengonsumsi teh setelah makan termasuk saat sahur dan berbuka puasa.

Lalu, apakah teh baik dikonsumi saat buka dan sahur?

(sumber: unsplash/Олег Мороз)

Baik gak ya?

Saat buka dan sahur adalah momen penting bagi seseorang yang menjalankan puasa. Asupan yang masuk dalam tubuh harus diperhatikan agar dapat menjalani puasa di hari berikutnya. Terkait konsumsi teh saat buka dan sahur, ada perbedaan pendapat.

Beberapa penerlitian tidak menganjurkan minum teh saat berbuka puasa. Hal ini dikarenakan, teh bisa memicu kenaikan asam lambung, penyerapan nutrisi yang terhambat, kenaikan gula darah hingga sulit tidur.

Selain itu, teh juga dikhawatirkan dapat menyebabkan efek deuretik sehingga memicu lebih sering buang air kecil dan dampaknya bisa mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Oleh karena itu, teh tidak disarankan saat sahur.

Di sisi lain, adapula studi yang menyebutkan bahwa teh tidak memicu dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Jumlah teh yang sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari enam cangkir dalam satu hari.

Bahkan, dalam jumlah yang tepat teh hitam bisa menghidrasi tubuh seperti air putih. Selain jumlah, waktu yang tepat juga perlu diperhatikan yaitu satu jam setelah makan.

(sumber: unsplash/حثل)

Kondisi masing-masing

Selain jumlah dan waktu yang tepat, sebaiknya kondisi diri juga patut diperhitungkan. Salah satunya adalah toleransi diri terhadap kafein. Beberapa orang yang toleransi kafeinnya rendah dapat merasakan efek samping seperti kegelisahan hiingga insomnia.

Jika kondisi diri, waktu dan jumlah sudah diperhatikan, ada beberapa rekomendasi teh yang bisa dikonsumsi.

(sumber: unsplash/Laårk Boshoff)

Teh yang cocok

Salah satu teh yang paling aman untuk dikonsumsi untuk sahur dan berbuka adalah teh herbal yang tidak mengandung kafein. Teh herbal yang direkomendasian seperti jahe, kunyit, rooibos, kamomil ataupun pappermint. Bisa juga mengonsumsi teh putih ataupun teh hijau. Dimana keduanya memiliki rasa yang ringan serta menenangkan bagi tubuh.

Pilih minum teh atau tidak kembali pada pilihanmu. Pertimbangkan matang-matang, bila perlu diskusi bersama dokter bisa dipertimbangkan.


Sumber:

https://www.alodokter.com/manfaat-teh-saat-sahur-dan-berbuka-puasa-untuk-kesehatan

https://www.tempo.co/gaya-hidup/rekomendasi-jenis-minum-teh-yang-bagus-saat-buka-puasa-398045

https://teatonic.com.au/blogs/journal/can-you-drink-tea-while-fasting?srsltid=AfmBOooIn0Aj0DYMg_0TPQ735CjMe2NOy99YL2lhRdUT7sq47GuXfSov

https://teacultureoftheworld.com/blogs/all/can-you-drink-tea-while-fasting?srsltid=AfmBOoqWmX_Dap_dkGQ50Y76Znb4khpCLa20ym0WNndORH6R3f79iGgA

https://www.harney.com/blogs/news/intermittent-fasting-and-tea?srsltid=AfmBOooX-ix9DfBnLkA21StpogQJYw8HFk65dCGNCYfhy3LGHi3plGwd

https://www.january.ai/blog/does-tea-break-a-fast

https://taolefah.com/en/blog/Tea-Rituals-in-Ramadan/a-256815027?srsltid=AfmBOoou_29Mes31XJ-aotrQ2ooB__wMsMaJr1o-NVnkZXWFC7DQCE83

Komentar

Postingan Populer