Kenalan dengan Hojicha
#100haribelajarteh H-38
Jepang merupakan top of mind negara yang menghasilkan teh hijau. Negara ini mengolah tumbuhan Camellia Sinensis dengan cermat hingga banyak sekali jenis teh hijau yang dihasilkan.
Salah satunya adala hojicha atau houjicha. Teh rendah kafein yang banyak diminum anak kecil atau orang-orang yang tidak toleran dengan kafein.
Hojicha
Hojicha berasal dari kata Jepang dengan arti teh panggang yang merujuk pada proses pembuatannya. Di Jepang sangat umum mengolah teh hijau dengan cara dikukus atau steamed. Tapi berbeda dengan hojicha yang diolah dengan cara dipanggang.
Hal ini membuat hojicha memiliki kadar kafein yang cenderung rendah. Oleh karena itu cocok diminum saat sore hari atau menjelang tidur. Hojicha juga cocok untuk anak-anak dan orang yang intorelan dengan kafein.
Sejarah Hojicha
Tak ada sejarah pasti yang mencatat siapa dan bagaimana sejarah hojicha terbuat. Namun diketahui bahwa hojicha mulai dikenal pada tahun 1920-an di Kyoto.
Pembuatan hojicha diawali dengan semangat untuk memanfaatkan kembali sisa-sisa dari produksi teh. Oleh karena itu, daun, batang, ranting yang tersisa kemudian dipanggang dan lahirlah hojicha.
Rasa hojicha
Berbeda dengan teh hijau Jepang, hojicha memiliki rasa panggang yang khas. Dibandingkan teh lain, hojicha memiliki rasa yang mirip dengan teh oolong atau genmaicha.
Hojicha memiliki rasa asap yang khas dengan rasa manis serta ada sentuhan kacang-kacangan. Beberapa menyebutkan ada rasa seperti kulit kayu dengan aroma manis madu. Selain itu, rasanya lebih thick atau tebal dibandingkan dengan teh hijau biasanya
Hojicha menjadi salah satu teh yang bisa dimasukkan dalam list teh yang wajib dicoba. Rasanya yang thick memberikan perspektif baru unyuk kamu yang suka mengonsumsi teh hijau Jepang.
Sumber:
https://www.byfood.com/blog/culture/all-about-hojicha
https://artfultea.com/blogs/tea-wisdom/what-is-hojicha?srsltid=AfmBOoqLCMYiTMtNTKnXO2eumu9Ssc1yUWMG7n4gpCLNnbO7yMPmW0tc
Komentar
Posting Komentar