Pengalaman Workshop From Leaf to Cup: Oolong Tea
#100haribelajarteh H-36
Teh putih sudah, teh hijau sudah, yuk bergeser ke teh oolong. Pada workshop ini mendapatkan light oolong, dark oolong dan dewata oolong. Daun yang digunakan untuk membuat teh oolong adalah bagian daun di pucuk yang sudah mulai membuka dan diambil 4-5 daun dibawahnya.
Teh oolong adalah daun teh yang melewati proses pelayuan dilanjutkan penggoresan daun teh, penggilingan dan pembentukan daun (rolled dan shaped), oksidasi dan terakhir dilakukan proses pengeringan.
Level oksidasi untuk membuat teh oolong adalah antara 10% sampai 90%, karena hal itu, rasa oolong paling luas. Jika sedikit oksidasinya maka rasanya mirip teh hijau, jika oksidasinya banyak maka mirip dengan teh hitam.
Beberapa teh oolong, juga ada yang diproses roasting untuk menonjolkan rasa. Selain level oksidasi, oolong juga ada level roasting. Ada light roasted oolong, medium roasted oolong dan dark roasted oolong.
Teh oolong yang di roasted terdiri dari light oxidation dark roasted, light oxidation light roasted, light oxidation medium roasted, medium oxidation medium roasted, light oxidation dark roasted, medium oxidation dark roasted.
Untuk rasa, oolong yang light lebih ke floral, fruity dan milky sedangkan medium dan dark lebih chocholaty.
Dalam proses penyeduhan kali ini, teh oolong yang sudah didapatkan diseduh dengan takaran 1 gram untuk 75 ml. Untuk bentuk daun yang rolled biasanya diseduh dengan waktu lebih lama dibandingkan bentuk shaped.
Light Rolled Oolong
Oolong ini berasal dari Harendong, Banten termasuk jenis sinensis. Diseduh dengan suhu 90 derajat celcius dengan waktu 3 menit. Bentuk oolong ini mirip oolong dari Taiwan yaitu bentuk rolled sedangkan dari china biasanya berbentuk shaped. Oksidasi teh oolong ini levelnya sekitar 20%.
Aroma setelah diseduh mirip dengan popcorn caramel. Hasil seduhnya berwarna hijau seperti green tea.
Rasa milky, fruity, jagung manis. Milky menandakan ada kandungan asam amino di dalamnya.
Saat daun yang sudah diseduh dibuka akan terlihat hasil sobekan atau bruising pada bagian tengah. Selain itu, daun oolong biasanya berwarna merah kecokelatan pada bagian pinggir dan hijau pada bagian tengah karena pada bagian pinggir dan bagian yang tersobek telah teroksidasi terlebih dahulu.
Dark Roasted Oolong
Dark Roasted Oolong berasal dari Harendong, Banten termasuk sinensis. Karena diroasting maka warnanya jadi lebih gelap. Sehingga proses penyeduhannya menggunakan suhu 100 derajat celcius selama 3 menit. Diseduh dalam suhu tinggi untuk menonjolkan aroma roasted. Tapi bisa juga menggunakan 90 derajat celcius.
Hasil seduhnya cokelat tapi bodynya tetap medium light. Aroma khasnya adalah aroma roasted dengan rasa hasil diseduh seperti daun terbakar, citrus, chocholaty.
Untuk menghilangkan rasa bakaran, bisa dibiarkan selama 6 bulan dulu sebelum diseduh
Oolong dewata
Dibuat dari kultivar dewata 23 berbentuk loose leaf. Kultivar spesial yang hanya ada di kebun dewata. Aroma sebelum diseduh fruity, seperti buah-buahan.
Diseduh 90 derajat celcius selama 1,5 menit. Rasa yang didapatkan adalah fruity, vanila, sweet potato, sepet, peach dengan aftertastenya pahit kayu. Rasa kuat seperti ini sangat cocok untuk diolah dengan cara cold brew.
Komentar
Posting Komentar