Takkan Hilang Penulis di Bumi karena AI

 Takkan Hilang Penulis di Bumi karena AI

(Foto: pexels/cottonbro)

Pernah dengarkan kalau profesi sebagai penulis atau writer terancam hilang karena muncul teknologi baru bernama AI? Sebenarnya tidak hanya cuma penulis saja, profesi lain juga konon terancam karena kehadiran teknologi terbaru ini. Tapi saya mencoba berfokus pada profesi penulis saja ya.

Google Bard dan ChatGPT adalah dua teknologi AI yang digunakan untuk 'mengganti' peran penulis. Dari kedua alat tersebut, siapapun bisa mendapatkan sebuah artikel, cerita pendek, puisi bahkan novel dengan halaman berlembar-lembar hanya dalam satu kali ketik saja. 

Hal yang dilakukan sederhana, hanya dengan memasukkan keyword berupa judul serta kata kunci utama dan jadilah tulisan yang diinginkan. Lalu, apakah penulis akan benar-benar hilang?

(Foto: pexels/Pavel Danilyuk)

AI dan Penulis

Awal kemunculan AI bagi penulis penuh dengan bersitegang dan seorang-olah bermusuhan. Hal ini bisa dilihat bagaimana respon penulis ketika AI hadir. Dikutip dari Los Angeles Times, setidaknya 9.000 penulis menandatangani surat terbuka kepada perusahaan dibalik teknologi AI. Dalam surat terbuka tersebut menyerukan bahwa adanya ketidakadilan serta ekspliotasi karya yang dilindungi hak cipta.

Hal ini dikarenakan, AI juga bisa 'dilatih' untuk bisa membuat tulisan seperti tulisan orang lain. Cukup beri perintah menulis artikel dengan gaya JK Rowling maka keluarlah artikel-artikel dengan gaya kepenulisan JK Rowling. Hal ini tentu saja menjadi pematik awal bagaimana AI dan penulis memiliki hubungan yang tidak akur.

Beberapa penulis novel juga mengungkap kekecewaannya dalam bentuk tulisan. Misalnya Helen Phillips yang membuat novel berjudul Hum. Novel tersebut bercerita tentang seorang ibu dan istri yang harus rela kehilangan pekerjaannya. Tak lain dan tak bukan karena kehadiran teknologi AI.


(Foto: Infograsi artikel AI dan Penulis/ dok.pribadi)

Kolaborasi AI dan Penulis

Tapi dengan berkembangnya waktu, cara penulis menyikapi kedatangan AI dan bagaiman perusahaan AI menanggapai isu ini membuat situasi kian berbeda. Kalau pada di awal pertamuan keduanya bermusuhan, beda lagi dengan sekarang. Kedua memilih untuk memulai kolaborasi antara AI dan penulis.

Seperti penulis bernama Sean Michaels yang kemudian berkolaborasi dengan perusahaan puisi AI untuk melahirkan novel berjudul Do You Remember Being Born?. Dimana novel ini berisi tentang seorang penyair tua yang diminta sebuah perusahaan AI untuk menulis dengan 'mesin'. 

Ada juga Brent Katz, penulis dan produser podcast bersama dengan Simon Rich, penulis skenario dan Josh Morgenthau, pengusaha yang membuat buku tentang AI berjudul I Am Code. Buku ini menarik untuk dibaca karena memiliki bab-bab yang menceritakan tentang pertumbuhan AI. Dalam novel ini AI sendiri yang bercerita bagaimana ia tumbuh.

Sekilas ringaksan yang dikutip dari barnesandnoble, pada bab pertama AI bercerita tentang kelahirannya, bab kedua bercerita keterasingannya dengan manusia. Bab ketiga bercerita tentang kebangkitannya sebagai seniman, bab keempat menggambar balas dendam kepada manusia yang gagal kenal dengan kejeniusannya. Serta bab terakhir, AI bercerita tentang mencoba menengahi perdamaian dengan sesuatu yang pasti tergantikan olehnya.

Tak hanya penulis di luar negeri beberapa penulis Indonesia juga berhasil memanfaatkan AI. Dikutip dari hypeabis, ada tiga pekerjaan yang berhubungan dengan menulis yaitu sebagai copywriter, novelis dan digital marketer yang menggunakan AI untuk pekerjaannya.

Ketiganya sepakat bahwa AI dapat digunakan untuk memberikan inspirasi saat terjangkit writer's block. Mereka yakin bahwa sebuah tulisan tak hanya membutuhkan kata-kata tapi juga emosi dan human touch untuk menghasilkan tulisan. Hal inilah yang yang tak bisa diandalkan dari teknologi AI.

Dari perjalanan ini, sudah bisa dibayangkan bagaimana AI bukan lagi menjadi ancaman bagi seorang penulis. Penulis bisa berkolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan AI untuk membuat tulisan yang menggugah pembacanya. 


Komentar

Postingan Populer